Senin, 24 Oktober 2016

CONTOH CERPEN

Sang Pengerjar Mimpi
Pagi yang cerah terselimut kabut, sehingga terang pun menjadi redup
Mengejar cita-cita tak perna luput, karena debagai pedoman hidup.
Seorang anak yatim bercita-cita tinggi, Namanya yoyo
Yoyo adalah anak bungsu dari seseorang pengusaha sukses, ia senang berpoya-poya menghabiskan uang dengan teman-teman sekolah nya, Tanpa sedikitpun ia sadari bahwa ayahnya baru Dua tahun meninggal dunia.
Sebelum ayah yoyo meninggal, ayahnya merupakan seseorang pedagang yang sukses sehingga meninggalkan harta yang cukup berlimpah. Dengan memiliki ibu yang sangat menyayanginya selaulu memanjakan dan memberikan fasilitas yang mewa (uang banyak dan benda-benda yang bagus) sehingga membuat hati yoyo berantakan, di dalam benaknya hanyalah senang-senang tanpa memikirkan masa depan.
Kerjaan yoyo setiap hari hanya nongkrong, balap liar, dan mabuk-mabukan. Yoyo sangat jarang sekali pulang atau tidur di ruma, setiap harinya ia hanya menghabiskan waktu dengan teman-temannya, ai selalu menginap pada kosan temannya yang dimana kosan tersebut bebas tanpa ada pengawasan sedikitpun.
Beriring waktu berjalan yoyo pun tidak biasa lagi menikmati pasilitas yang biasa ibunya berikan dikarnakan seluruh harta peninggalan ayahnya hampir habis, ibunya pun sudah berumur tua dan tidak mampu lagi untuk berkerja.
Yoyo merasa pusing ia hanya berdiam diri di rumah tidak bisa keluar dikarnakan tidak ada uang, hal ini lah yang membuat yoyo berpikir bahwa apa yang selama ini dia lakukan salah, terdengar suara azan yoyo pun mengerjakan solat.
Pada besok pagi nya yoyo pergi ke sekolah tanpa membawa uang tetapi ia tetap bersemangat, didalam hatinya dia harus beruba dan menjadi seseorang yang sukses seperti ayahnya, ia merasa bahwa hidup ini susa tapa uang. Pada saat itu yoyo sedang kelas tiga SMA, ia terus belajar dengan rajin dan meninggalkan tingkanya di waktu yang lalu, sehingga yoyo dapat lulus dengan baik.
Setelah tamat SMA Yoyo sangat ingin melanjutkan kulia, meskipun tidak punya uang ibunya tidak perna menolak segalah keinginan Yoyo.
Yoyo : iBu saya ingin kulia
Ibu    : tahun depan ajah Nak, ibu sekarang gak punya uang(dengan muka sedih)
Yoyo adalah seseorang yang nekat dan pantang menyerah, yoyo pun segera mendatangi satu persatu saudaranya yang semuanya sudah berkeluarga.
Yoyo : kak saya pengen kulia tolong bantu saya, saya janji apabilah saya sukses saya akan kembalikan semua uang kaka yang perna membantu saya.
Salah satu kakak yoyo yang berbaik hati memberikan biaya uang panggal dan semester pertama buat kulia nya yoyo.
Ibu yoyo hanya mengguk saja, ya suda Nak kuliah. Siapa tau kedepannya ada rejeki.
Yoyo : ia Buk saya janji akan kulia dengan baik dan saya pun akan mencari kerja sehingga bisa sedikit mebantu.
Sesetelah yoyo memulai kulia, ia pun tidak lupa dengan apa janji-janjinya, ia keliling kota dan membuka puluhan website untuk mendapatkan pekerjaan, namun yoyo selalu gagal.
Yoyo sangat jarang kaluar atau berkumpul bersama teman seperti apa yang biasa ia lakukan semasa SMA kerjanya hanya belajar.
Di masa kulianya yoyo sering kali makan satu kali sehari bahkan tidak makan seharian,namun semua itu tidak memudarkan semangat yoyo di pikirannya hanyalah sukses dan sukses.
Yang sering sekali membuat yoyo susa yaitu ketika ada pengumpulan uang di kampus, dengan kesadaranya Yoyo tidak berani meminta uang tambahan kepada ibunya selalu jata makan yang di embat padahal buat makan saja itu tidak cukup.
Setiap pembayaran semester yoyo selalu menunggak, bayaran pun di cicil 2-4 kali. Yoyo sangat mengaharapkan biayasiswa tapi apalah daya yoyo hanyala mahasiswa biasa tanpa adanya prestasi.
Setiap malam Yoyo selulu keliling kota untuk mencari pekerjaan, sehingga ia mendapatkan pekerjaan pada suatu lestoran yang bergerak pada malam hari, yoyo sangat senang ia pun turus berkeja disana samapai ia lulus.
Yoyo pun lulus dengan nilai sempurana dengan ipk 4.00, dan memiliki sertifikat-serfikat pendukung sehingga membuat Yoyo gampang di terima pada dunia kerja.
Karena yoyo memiliki gelar serjana ilmu komunikasi dan ia sangat menguasai dan menyukai editor sehingga ia diterima kerja menjadi seseorang editor di salah satu TV swasta di Jakarta.
Dengan bangga ibunya tersenyum, yoyo pun membantu semua kakak-kakak nya yang kesusahan termasuk membiayakan sekolah keponakannya.
Bermimpilah untuk sekses karna tanpa mimpi tidak akan adanya motivasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar